PERUMPAMAAN TIKUS (MUSIKA SUTTA) BY BHANTE DHAMMIKO

             Kita bersyukur masih bisa berkumpul, walau masih bisa mendengarkan ajaran dhamma itu indah pada awal, tengah juga akhir. Kenapa karena dhamma Sang Buddha mengajarkan hal yang sama, itu menuntun melenyapkan padamnya lobha dosha & moha ada 3 aspek pembelajaran teori kita menyebutnya, pariyati dhamma belajar dhamma secara teori bisa kita lakukan dengan membaca ajaran dhamma, bisa mendengarkan khutbah dhamma bisa juga diskusi dhamma, buku dhamma sudah sangat banyak baik bersifat fisik / elektronik kalau dulu cari buku dhamma itu susah, baik terjemahan maupun tidak terjemahan banayk umat buddha yang mengajarkan ajaran, mau tidak kita membaca jangan sampai tidak kita baca.

            Coba rutinkan baca buku Dhammapada, tiap kali coba dibaca tiap hari dhamma ajaran Sang Buddha, dulu susah dapat ajaran banyak yang cetak juga elektronik. Ada mau tidak kita download dibaca, juga punya telepon pintar untuk mencerdaskan kita kadang malah asyik main game, coba diwaktu luang jika sudah kita ada unduhan sutta minimal baca satu persatu jika tiada paham bisa kita tanyakan, ada banyak online dhamma class tanya jawab kalau ketika sesi tanya jawab dibuka, kita makin bertambah pemahaman keyakinan kita juga meningkat menambah wawasan keyakinan ajaran, karena masa pandemic beberapa vihara tidak bisa berbatas ajaran itu makin tetap puja bakti dengan siaran langsung.

            Bisa menerima harus dimanfaatkan, ditelaah bisa memahami ajaran dengan dhammasakaccha, tanya yang belum dipahami. Bukan untuk puas pikiran kita tatap muka sebulan penghayatan dhamma, pertanyaan sama ada sesuatu yang dicari dijelaskan lagi itu ada angkat tangan, kalau ada pertanyaan lain juga tidak masalah belum puas pikiran apa yang belum kita mengerti, secara motivasi ada 3 cara belajar dhamma orang belajar dhamma seperti menangkap ular berbisa, dibagian ekor bisa ular itu dipakai untuk serum anti kanker bukan dikepala tangkap dibuntut, apa yang terjadi kepala ular itu berbalik ada motivasi rendah biar dipuji untuk cari keuntungan materi, belum ceramah sudah ada kontrak kita mengajarkan dhamma untuk kasih sayang, bukan perolehan materi seperti memegang ular berbisa dibagian ekor belajar dhamma, untuk hidup sehari hari kita untuk menyebrangi lautan samsara.

            Diantara sebanyak umat manusia, hanya sedikit yang bisa lewat sungai padahal ini penuh derita, kita butuh rakit dhamma itu rakit sebagai pedoman hidup sehari hari. Agar bisa sampai sebrang jangan dibawa rakit itu, motivasi belajar dhamma untuk menjadi penjaga dhamma seperti bhante Ananda, jaga kelestarian ajaran Sang Buddha untuk memberi manfaat buat banyak orang harus kita perhatikan, karena tidak sesuai itu bahaya dalam ajaran ada sebuah praktik keliru membakar diri, buat panjang umur itu salah maka kita jangan sebarin saya belum pernah ke sana, kita harus cerdas juga mana yang layak kita sebar ini demi menjaga kelestarian Sang Buddha sesuatu yang bertentangan, menolak annica itu bahaya kita harus memilih ini adalah 3 motivasi mendengar & menjalankan ajaran, itu kita implementasikan dalam proses ajaran sudah banyak dapat pengetahuan.

            Praktikan latih ajaran, orang yang belajar tidak praktik ibarat ibu ibu yang senang ngumpulin resep, tidak masak paham teori tanpa praktik. Itu juga sama sudah banyak teori dana ada tidak rutinitas dana, bukan sifat sewaktu waktu sifatnya rutin kita lakukan dalam salah satu buddha pernah bilang, dahulu harus dilakukan terus dana cetiya itu tempat kita belajar tempat dimana buddha lahir, dimana buddha membabarkan dhamma sampai parinibbana ada pohon bodhi, objek kedua buddha rupang altar itu persembahan puja dupa lilin bunga cetiya wihara tanpa kuti, vihara yang ada kuti padahal cetiya itu objek buddha dirumah ada cetiya jangan hanya baca paritta, jangan lupa berdana taruh kotak dana berdana dulu dibuat rutin meski 100 - 200 ada praktik dana dalam sehari hari, disetor pada kotak dana melepas makhluk bangun sekolah tidak terasa, jika dana itu praktik dana dalam sehari hari.

            Bukan dana sewaktu waktu, dana makan pada saat kathina 364 hari tiada makanan kalau itu bisa masuk icu, dana makanan pagi siang rutin. Ini dilakukan praktik ajaran melatih sila itu pokok buat umat awam, pancasila buddhist ada juga 8 sila pada jelang ceit / capgow hari besar tingkatkanlah pancasila & atthasila, minimal 3 hari ditambah atthasila kalau ada waktu luang tiada sibuk, ikut latihan pabbaja samanera latihan jadi bhikkhu sementara program itu jalan lagi nantinya untuk mendukung pelatihan yang sudah diniatkan, meditasi juga kita buat rutin meditasi jelang tidur / bangun tidur, meditasi siang hari meditasi bahkan jika sudah biasa kita bisa lakukan meditasi matanya jangan merem, menyerahkan barang masuk uang ke dalam laci ada kesaksian meditasi, bangga sekali sesungguhnya meditasi bisa buat atasi lobha dosha moha pikiran tenang kendalikan diri, sehat pasti efek tertinggi bisa meredam Lobha Dosha Moha.

            Meditasi dirutinkan hasil praktik teori dhamma, yang kita jalankan bisa menuntun realisasi kesucian, itu setidaknya kalau parami belum cukup. Setidaknya kita buat batin berkembang bijaksana batin kita, bisa memandang dengan penuh pengertian benar attha loka dhamma 8 angin duniawi, setiap hari kalau batin kita dewasa dari hasil belajar jika kita diposisi tidak baik, batin bijaksana tidak frustasi sama hal yang baik batin berkembang bijaksana juga tidak terpengaruh terkena dalam hal hal senang, malah suka lupa diri jika batin berkembang itu bisa santai saja, ada sifat sementara pasti berlalu semua berputar terus menerus setiap kondisi dunia ini yang kita bisa jaga, inilah 3 aspek dhamma yang tadi bisa dijelaskan.

            Ada perumpamaan tikus, sebagai hidup manusia kita ada tikus yang gali lubang tapi tidak tinggal dilubang itu, ia tiada gali tanah tapi tinggal dalam lubang. Tikus yang digali tikus lain tikus malas tidak hargai kehidupan, tikus hidup disawah / selokan hidup seperti itu penuh bahaya rantai makanan ular memakan tikus diselokan, juga ada biawak makan tikus juga itu bahaya tikus yang gali lubang sekaligus juga menempati, tikus lubang pertama kita belajar dhamma tanpa praktik, semua tahu teori tiada praktik tanpa dilatih sedikit banyak latih sila dana meditasi agar jadi biasa, ada yang tinggal tanpa gali tapia da praktik walau sedikit tahu ajaran ada mau praktik sebagai umat buddha, tidak belajar tidak mau praktik tikus keempat mau belajar & mau melaksanakan ajaran, rutinkan praktik ajaran ini harus sebagai motivasi belajar ajaran sebaik mungkin pandemic ini sebagai motivasi.

Komentar

Postingan Populer