KEMAJUAN & KEMUNDURAN UMAT AWAM BY BHANTE ADHICITTO

            Jika kemajuan hanya duniawi saja, itu mengurangi nilai nilai luhur umat awam secara khusus umat buddha, jika secara umum umat manusia. Tapi disini kita lebih membahas umat buddha, kemunduran itu bisa dinilai awalnya baik rajin bersemangat namun ia mengalami perubahan tidak rajin tidak baik lagi, itu kemunduran atau juga sering datang ke vihara meditasi ikut baksos melaksanakan sila, apabila ada kemunduran perubahan ke arah tidak biasanya itu dilihat kemunduran / menurun, lalu jika kita melihat kemunduran seseorang dulu cerdas bijaksana kemudian mengalami hal tidak baik, tidak pandai tidak bisa menilai baik buruk ada kemunduran itu jenis jenis kemunduran juga kemajuan, ini kita akan membahas dalam mental kebatinan / spiritual, bila awalnya baik berubah menjadi tidak baik itu kemunduran tapi jika awalnya kurang baik, kemudian ia memiliki perilaku baik moral baik itu bisa dilihat kemajuan secara bertahap ia berkembang, kemajuan mental disini ada kutipan sutta Anggutara Nikaya 7;29-31 ini mengenai kemunduran & ketidakmunduran, ada 7 hal kemunduran umat awam upasaka upasika, ia berhenti menemui para bhikkhu ia mengabaikan dhamma sejati ia tidak berlatih dalam perilaku moral tinggi, ia penuh kecurigaan terhadap para bhikkhu senior sampai junior, mendengarkan dhamma dengan pikiran yang berniat mengkritik mencari kesalahan ia mencari orang yang layak menerima persembahan diantara pihak lain, melakukan perbuatan jasa di tempat lain, ia memberikan dana kepada non sangha melakukan perbuatan jasa ditempat lain, tapi jika hal hal tadi dilakukan akan mengarah kepada yang mulia kecurigaan terhadap para bhikkhu selalu meningkat, yang ingin mendengarkan dhamma sejati umat awam mencari seorang yang layak perbuatan baik dipihak luar, ketujuh prinsip ini menunjukkan yang mengarah pada kemunduran.

            Namun seorang umat awam yang tidak berhenti, menemui para bhikkhu dengan pikiran yang tidak mengkritik, mendengarkan dhamma sejati. Melakukan perbuatan jasa yang baik ketujuh prinsip ini dilakukan dengan baik, bisa kita lihat 7 hal tadi nasihat / anjuran kalau mau maju ya jalankan spiritual baik, menemui para bhikkhu berdiskusi dhamma senang bertemu dengan yang praktik sila, namun bila orang yang sudah meninggalkan 7 prinsip tadi itu mengalami kemunduran, dulu sering ke vihara melaksanakan sila ketika ia meninggalkan vihara tidak melaksanakan sila, maka akan mengalami perubahan perilaku bisa melakukan hal hal yang tidak sesuai, melanggar 5 sila tidak praktik sila lalu melakukan perbuatan tidak baik ketika melakukan perbuatan tidak baik, itu bisa membahayakan mereka itu yang bisa dinamakan kemunduran dulu semangat, sekarang tidak semangat bagaimana untuk kita mempertahankan, maka kita perlu selalu semangat praktik dhamma sejati ingin mendapatkan pemahaman menambah pengetahuan, untuk meningkatkan pengetahuan maka dia tidak akan merosot tidak mengalami kemunduran, maka ia akan menjadi orang baik kegagalan juga keberhasilan kehancuran & kemenangan, tidak mau mendengarkan ajaran yang benar mereka akan mengalami hal hal tidak baik, tidak melaksanakan sila itu mengarah kepada kemunduran juga kegagalan kehancuran orang itu sendiri, ketika kita ingin makin maju berkembang lakukan hal hal yang mengarah pada hal yang baik, jadikan sebagai perenungan agar tidak mengalami kemunduran.

            Orang itu baik ikut dana, ikut baksos tapi melanggar sila ketiga apa ia sering jika memiliki keyakinan tinggi, ia akan berhati hati terhadap perilaku. 5 sila itu tidak akan sanggup melanggarnya, siapapun yang sudah memiliki keyakinan kuat terhadap 5 sila maka tidak mungkin melanggar 5 sila itu, apa mengalami kemunduran secara moralitas mengalami kemunduran karena para bijaksana tidak mendukung pelanggaran sila, siapapun yang melanggar sila, walau ia sering berdana berbuat baik akibatnya bisa kaya dikehidupan mendatang namun karena sila ketiga, melakukan perzinahan bisa jadi akibat tidak dipercaya orang, tidak memiliki pasangan / tidak setia pasangan bisa jadi seorang waria jika makhluk menderita itu mengalami penderitaan, orang yang sering melakukan perzinahan bukan pasangan hidup, walau ia terlahir sebagai seekor kera jantan ketika musim kawin ia berkelahi mencakar kelaminnya, akhirnya kelaminnya rusak bahkan menderita itu akibat dari pelanggaran sila, bahkan jadi manusia lelakipun bisa mengalaminya menjadi orang yang cacat.

            Kalau kita merenungkan akibat akibat buruk, itu perbuatan yang sebentar tapi akibat buruk itu sangat tinggi, jika kita yakin hukum karma. Benar benar kita menghindari hal itu jika bisa ditembus cara lain, merosot dalam hal sila tidak melaksanakan praktik sila yang mulia maka melaksanakan attha sila / dasa sila, para bhikkhu ada 6 kasus ketidakmampuan seorang yang sempurna dalam pandangan, ketika orang yang mampu melatih sila dengan baik sulit melanggar sila, latih sila kita semakin baik jangan sampai lalai kalau kasus orang lain kembali pada karma masing masing, ayo berhenti melakukan perbuatan buruk itu giat melakukan praktik dhamma, masih mungkin mengalami hal hal yang baik artinya masih mengalami karma baik setelah karma buruk berbuah, bisa mengurangi karma buruk yang berbuah perlu kumpulkan kebajikan, berusahalah untuk terbebas dari kotoran batin minimal pemasuk arus bisa mengurangi, mencapai pembebasan dari samsara pemasuk arus sottapanna jadi pemasuk arus lebih baik lagi.

            Seseorang yang sudah masuk sottapanna, karmanya masih berbuah bahkan kehidupan Y.A Moggalana juga sampai dapat buahnya, karena sudah menghindar beberapa kali karena karma buruk berbuah, kesaktiannya tidak dapat lagi. Sampai dipukuli sekarat pingsan perampoknya mengira sudah meninggal, dengan kemampuannya pulih lalu mencapai parinibbana masih dapat berbuah karma yang berat, efektif karma kecil tidak berbuah seperti raja Bimbisara juga mencapai Sottapana, dipenjara sama anaknya karma buruk yang berbuah masih mungkin mengalami karma buruk, walau demikian seorang Sottapanna masih menghadapinya, ia sudah aman dari alam menderita karma dikehidupan lampau yang masih berbuah orang yang tiada pemahaman, bisa jadi benci ingin membalas melakukan perbuatan buruk menambah, itu jangan sampai ketika karma buruk berbuah jangan lakukan karma buruk lagi tapi melakukan karma baik, supaya akibatnya tidak keluar karma buruk itu sendiri perbuatan yang dilakukan misalnya mencuri, barangnya tidak dicuri bila kita melihat karma itu merenungkannya tidak tahu, karena hasilnya tidak terpikirkan tapi Sammasambuddha itu tahu bila seseorang melakukan perbuatan buruk mencuri, akan lahir dialam menderita alam peta alam neraka, jika lahir sebagai manusia akan lahir dikondisi keluarga yang miskin tidak mapan mengalami kesulitan lainnya, bila yang sering melakukan pencurian dikehidupan lampau ia tidak memiliki harta, karena dengan mencuri itu merugikan orang lain ia merampas barang milik orang lain, ia akan mengalami kondisi hilangnya barang.

            Ada juga karma yang hilang itu, karma buruk berbuah barang dicuri bisa juga mengalami hal itu, ada satu cerita pemuda mandi disungai. Ia bercanda umpetin pakaian temannya jadi ia terlahir sebagai makhluk peta, ia tidak terlalu menderita ada rumah ada pakaian ia memiliki istana, warna kulitnya baik tidak memiliki pakaian ia menunggang kuda apakah anda dewa / makhluk apa, oh ini karena karma buruk lampau ia mengumpetin pakaian orang lain, ia menceritakan pelimpahan jasa dana jubah bukan hanya kena curi juga kalau mencuri ia menjadi hantu menderita, bisa merenungkan akibat akibat tadi bukan hanya dicuri menjadi kehidupan kurang baik, ketika amarah itu muncul menyadari dulu kalau meditasi itu efektif, kita melihat gejolak batin karaniya metta sutta itu cukup efektif tak selayaknya karena marah & benci mengharap orang lain celaka, kalau orang emosi marah apa yang dikeluarkan mengharapkan orang itu celaka, pengharapan yang kejam karena itu tiada lagi metta itu sifat kebencian yang muncul, bukan meninggalkan kebencian itu perbuatan buruk melalui pikiran kita perlu renungkan, saya memaafkan dia karma buruknya ia yang memiliki kalau saya balas kebencian itu bahaya, saat marah muncul itu menderita apa mau menderita lagi dikemudian hari jadi kembangkan metta, semoga orang itu tidak lagi berbuat demikian semoga dia bebas dari derita, hidup damai tidak celaka ketika amarah muncul jangan langsung maki maki orang jangan karena marah & benci mengharapkan orang lain celaka, jadi kita harus lebih merenungkan lagi kata kata, jangan karena marah & benci mengharap orang lain celaka supaya tidak melakukan perbuatan buruk melalui pikiran.

            Itu bisa dihafalkan dulu, karaniya metta sutta itu juga sangat baik kalau mau berdana bisa direnungkan, apa dana ini tidak kikir lagi. Jika saya berdana mengurangi sifat kekikiran bisa berdana kepada orang yang membutuhkan, jika mengharapkan jasa kebajikan berdana kepada seorang praktisi melaksanakan sila, sering praktik meditasi para bhikkhu kepada orang tua / kepada siapapun yang membutuhkan, itu jika asal asalan itu berbeda jika mengurangi sifat kikir itu bisa kepada orang yang layak, jika untuk jasa kebajikan berdana kepada lahan yang subur dengan keyakinan, supaya mendapatkan jasa kebajikan yang lebih besar dari yang kita harapkan, kalau melekati mengingat jasanya menjadi timbul keinginan lebih itu kita harus hilangkan pikiran menagih, karena itu pikiran tidak baik karma baik ada waktu untuk berbuah jangan kita biasakan pikiran yang dituntut, jika sudah goyah dalam keyakinan itu bisa merosot tapi jika sudah berbuat baik, karma bajik belum berbuah tapi bibitnya sudah ditanam pasti akan menuai hasil, tetap harus sabar bijak dalam dana setelah berdana pikiran senang gembira praktik yang bersemangat, kalau ada kerja keluar kota belum sempat ke vihara itu belum tentu kemunduran kalau tidak bisa datang ke vihara karena kesibukan, itu bukan kemunduran jika tetap praktik dana sila meditasi, baca artikel dhamma itu tidak mundur tetap dapat kemajuan semangat dalam ajaran tidak menurun, itu tetap bersemangat belajar dhamma itu bagus sekali kalau tidak ada kesempatan, ia semangat apalagi sempat ke vihara bertemu teman teman sedhamma saling sapa tidak masalah.

            Kita akrab sangat baik, jangan cuek cuek saja tidak baik jika cuek cuek saja walau bertengkar ngotot pandangan, tetap saling menyapa senyum. Itu akan meningkatkan kebatinan persaudaraan umat buddha semakin maju, tetap dekat dalam batin kita dalam Anggutara Nikaya 2;175, orang yang terendah kasta rendah kelompok yang terbuang di India jadi golongan orang yang terbuang, seorang Chandala yang terakhir diantara umat awam tidak memiliki keyakinan, tiada moral bersifat takhayul mempercayai tanda gaib mencari orang yang layak diluar ajaran Sang Buddha, ada juga tingkatan berdana dengan hasilnya ia melakukan perbuatan berjasa, awalnya non buddhist bisa diberi persembahan melakukan hal hal yang baik apakah ia menghormati tokoh spiritual, dengan memiliki hal hal baik itu permata bukan seorang kaum buangan, teratai merah umat awam memiliki keyakinan punya moral percaya hukum karma, tidak percaya takhayul bukan tanda tanda gaib ia tidak mencari dana yang layak dari luar ini, dengan melakukan hal hal baik itu mendapatkan kualitas yang baik kembali lagi memiliki keyakinan pada Triratna, praktik moralitas yang baik itu yang mencirikan kaum buangan dengan orang yang seperti permata.

            Melihat kualitas yang berbeda beda, apakah ada yang percaya takhayul kekuatan gaib ia percaya hukum karma, karena setiap perbuatan itu akan kembali pada pelakunya. Tiada istilah bisa dihapus, kalau bisa dihapus pengen berbuat jahat jadi tiada rasa malu takut berbuat jahat kejahatan meningkat, maka kemunduran suatu bangsa terjadi jika ingin lebih baik lagi itu tidak mudah dalam hal tidak baik, perlu kita hindari perbuatan buruk meningkatkan terus perbuatan baik, itu akan memotivasi orang berbuat hal hal yang baik itu mendukung orang dalam hal hal yang baik praktik sila yang baik, dengan demikian akan membentuk kemajuan batin yang baik memiliki moral baik, nilai luhur yang tinggi jika sudah menurun itu bahaya tidak bisa menurun jadi naik lagi, butuh 7 generasi sampai memiliki mental yang luhur ini harus kita jaga hal hal baik, wariskan kepada generasi mendatang agar memiliki pedoman yang benar memiliki moral baik, itu mampu menambahkan pemahaman dhamma yang sejati semoga kita semakin menjadi hal hal yang lebih baik lagi, tingkatkan terus perbuatan baik juga keyakinan pada Triratna, semakin maju dalam batin semoga makin menambah pemahaman semakin mengerti & paham.

            Misalnya divihara, ada bhante meminta izin mau bertanya / sharing itu boleh sesuai kemampuan bhante menjawab, bisa meminta bimbingan kerohanian. Sulit mendapat keputusan kita bisa tanyakan, praktik yang baik & benar kalau bhikkhu tidak keberatan itu sesuai waktunya bisa, kalau umatnya tidak ketemu para bhikkhu tidak mengenal bhikkhu tokoh spiritualnya siapa, itu bisa menuai kritik ditertawakan orang / dicela oh ada bhikkhu aktivitas dunaiwi yang terbatas, kegiatan kegiatan lain kalau bhante itu hidup dari para umat menerima dana dari umat, dengan cara itu bhikkhu bisa hidup membuka kesempatan umat berbuat hal hal baik, membutuhkan bimbingan dari bhikkhu harus sesuai waktu berkunjung percaya yakin bukan hanya teori / ucapan, tapi lebih kepada perenungan akibat akibat dari perbuatan kalau percaya semua orang bisa bilang, tapi perbuatan yang dilakukan bagaimana kalau dia percaya hukum karma, melakukan hal baik / buruk itu percaya / tidak tetap bekerja karma itu jalan bahkan ada yang mengerti hukum karma,ia tetap melakukan hal hal baik kalau percaya melanggar sila itu akibat buruk tetap diterima, secara kualitas perbuatan itu melanggar sila tidak memiliki sila, mungkin ada sila lain tapi silanya cacat tidak mulia apa 4 sila yang dia jalankan tetap dapat hal baik, jika melanggar sila itu akibat buruknya tetap dapat juga tidak bisa kita ukur karena perbuatan itu, diukur dari seseorang yang melanggar sila ketiga melakukan hubungan seksual yang tidak pantas, objeknya moralnya lebih tinggi tentu akibat buruknya, moral tinggi itu dapat hal yang tidak baik melakukan dengan orang biasa juga dapat karma buruk.

            Melakukan hubungan seksual yang salah, masih dilindungi oleh ayah & ibu kedua orang tua masih ada, dilindungi ayah / ibu sama orang yang dilindungi dhamma. Tokoh agama itu dilindungi, kalau melakukan hal hal melanggar tadi itu cukup besar karma buruk tergantung praktik sila, tergantung objek niat juga berbeda tidak memiliki moral tidak mulia kalau chandala ini memiliki sifat tidak praktik sila sama sekali, kalau melaksanakan sila itu masih lebih baik lagi, peran dari nilai buddhist melaksanakan dhamma ada sepuluh perbuatan baik yang dilakukan, juga sepuluh perbuatan buruk yang harus dijauhi dengan melaksanakan sila dana meditasi itu peran meningkatkan kualitas umat buddha, jika tidak praktik itu tidak ada hasil walau tidak langsung sempurna, tiap hari kita latih sila meditasi kedermawanan melatih membaca paritta / arti kita baca, memiliki kualitas hidup yang baik setiap umat buddha memiliki peran masing masing, apa kita punya satu tujuan visi misi yang jelas kalau sama kita belajar menghayati ajaran buddha, terus praktik sila akan kita alami hal hal baik untuk sama sama berkembang, tujuannya sama mengikis kilesha dari dulu pekerjaan kita mengikis kilesha para orang bijak berusaha mengikis LDM, 3 sumber utama itu mengakibatkan perbuatan buruk kalau diberita / dunia, perbuatan buruk apa yang tidak dilakukan beragam orang perbuatan buruk juga beragam, kalau tidak melatih mental tidak kikis kotoran batin.

            Bukan terkikis makin lama menderita, tapi jika sudah mulai melatih mengikis kekotoran batin, jangan beri kesempatan melekat. Kita akan terbebas dari penderitaan tidak stress tapi Bahagia yang meningkat, jangan meningkatkan hal hal yang tidak baik praktik dhamma akan maju, kalau yang tidak praktik akan mundur bisa dibagi waktu bangun jam 4 pagi meditasi dulu, ada gambar buddha / buddha rupang mengingat kemuliaan buddha murid yang memberi hormat pada Sang Buddha, sekarang kita manfaatkan hal hal baik kalau meditasi bisa juga meditasi Triratna, mengamati nafas masuk keluar memancarkan cinta kasih chanting baca paritta, yang wajib Vandana sampai saccakiriya gatha bisa rattana sutta brahma vihara karaniya metta sutta, itu bisa kita bagi waktunya malam jam 9-10 sore jam 5-6 siang juga bisa tergantung waktu yang digunakan, tidak bisa behalangan itu bisa diatur waktunya dalam hal hal yang baik kebiasaan orang berbeda beda, mungkin sudah banyak belajar merasa lebih pengalaman ketika mendengar, mencari kesalahan bukan mendengarkan ajaran tapi mencari salah oh itu salah disini, kurang baik oh bhante suttanya salah itu masukkan bisa mencari lagi tapi jika sengaja cari kesalahan itu kurang baik, sebenarnya kerugian dirinya sendiri bhante tergantung kemampuan masing masing, tidak semua hafal sutta / paritta tapi kita bisa hargai masih mau membimbing, dibandingkan yang belum mau membimbing.

            Oh ada salahnya, tidak perlu contoh salah kita terapkan contoh contoh yang baik apa yang bisa kita dapatkan, dalam pikiran sudah membatasi. Otomatis itu mau menerima yang mau diterima, bisa menjadi penurunan mereka setiap orang penyampainnya berbeda tujuannya mengarah padahal yang sama, yang penting jangan menyebabkan pandangan salah mengajak umat praktik dhamma, walau belum mampu latih kalau sudah berlatih jangan menyerah selama belum mencapai kualitas batin, kita masih bisa jatuh bahkan bhikkhu juga sama meditasi untuk mencapai hal hal baik, jika ada yang lebih baik bisa diajak diskusi kritik membangun itu baik jangan menjatuhkan, kalau memang bisa diajak dirubah sikapnya itu baik tunggu aja orang yang bisa membimbing dia, jalannya memang begitu dalam penghitungan waktu kalpa itu memang sulit dihitung jumlah tahun, tapi bisa dijelaskan dengan perumpamaan ibarat ada 1 mill waktu yang padat sekali, seseorang yang datang membawa kain menggosok batu itu beberapa kali 100 tahun sekali datang, ketika batu itu habis terkikis 1 kalpa itu bisa lebih dari waktu yang dikikis, jadi sulit dihitung 100 tahun * 1mill sulit diukur dalam jumlah tahun bercanda mengambil pakaian itu mengambil, jika dalam ucapan ingin dapat hiburan temannya diolok sakit hati / tidak, temannya menjadi korban tidak mendapat candaan itu dalam batin tidak terima itu bisa meningkatkan karma buruk, kadang tidak izin bercanda menjelek jelekkan orang lain ia sebagai korban, mendapat perlakuan demikian dibuat guyonan kalau tiada izin itu tidak menerima, ia langsung sedih hati hati bisa jadi karma buruk.

            Apakah teman dekat, kalau tidak suka bercanda jangan dibercandakan kalau kelahi bisa jadi musuh, melapor ke polisi pelecahan. Itu landasan karma buruk kita tidak tahu karma buruk berbuah saat itu tidak senang, kita bercandain itu tidak terima lapor ke polisi meminta perkara karena tidak hati hati, sampai menimbulkan candaan itu jadi berbuah kondisi karma buruk kita oh itu kurang baik, bisa mencegah karma buruk tidak berbuah tergantung emosi masing masing orang, kita tidak tahu mungkin orang bercanda tidak jahat karena situasi tidak sesuai orang lain jadi korban ia tidak terima, bisa menimbulkan karma yang tidak baik bercanda perlu hati hati juga karena lihat kondisi, meditasi Vippasana itu sudah bisa menganalisa nama rupa kita bisa mengamati proses batin kita, rupa materi pembentukan materi dalam diri 5 khanda itu muncul berlangsung lenyap, perlu kondisi batin yang tenang bisa mengamati objek objeknya perasaan persepsi pandangan, pikiran pikiran yang muncul bisa melihat muncul berlangsung lenyap itu secara garis besar, untuk halusnya perlu berlatih secara yang bisa dijawab seperti itu minimal menganalisa dulu, kalau mengamati 5 khanda itu perasaan pikiran persepi batin muncul berlangsung lenyap itu dalam vippasana, itu dasar dasarnya saja itu jawaban dari saya dari pembahasan dhamma class malam ini, dari tanya jawab ini bisa direnungkan dalam umat awam bisa meningkatkan kualitas hidup mental, perlu diingat hal hal praktik dhamma dana sila samadhi merenungkan 7 hal tadi, perlu rendah hati berkeyakinan melaksanakan sila memiliki keyakinan hukum karma, memiliki kemajuan hidup juga mencegah kemunduran dalam hidup sebagai umat buddha, semoga bisa dipahami mengerti & dapat dipraktikan semoga semua makhluk berbahagia.

Komentar

Postingan Populer